Sup Darah Bebek |
Kalau dalam bahasa jawa pernahkah anda mendengar kata saren atau darah yang sudah membeku untuk dijadikan makanan. Sebetulnya kejadian ini tidak hanya terjadi dichina saja namun masyarakat kita pun banyak yang terjadi.
Ketika membaca judul di atas Anda mungkin membayangkan mangkuk sup yang berdarah-darah dan mengerikan. Padahal sebenarnya sajian Sup Darah Bebek yang populer di China ini tak menyeramkan sama sekali. Sup Darah Bebek atau disebut juga Ya Xue Fen Si Tang termasuk salah satu makanan jalanan di Suzhou dan Hangzhou, namun lebih banyak ditemukan di Nanjing.
Sup ini memiliki kaldu yang berminyak dan terasa sedikit pedas. Di dalamnya terdapat mie yang panjang dan licin seperti cacing. Meski begitu, kebanyakan rasa yang didapatkan berasal dari kaldu dan darah bebek itu sendiri. Mie yang ada di dalamnya tak banyak memiliki rasa, namun berfungsi baik sebagai dasaran untuk menyerap rasa dari kaldu dan darah bebek.
Sesuai namanya, tentu saja daya tarik utama dari masakan ini adalah darah bebek. Jangan bayangkan darah bebek berwarna merah dan cair, karena sebenarnya darah bebek yang disajikan telah dibekukan dan berbentuk padat, seperti dilansir oleh Chinese Street Food (18/01).
Darah bebek yang dipotong kotak-kotak ini memiliki tekstur yang padat dan halus seperti tahu. Uniknya, rasa darah bebek ini sama sekali tak seperti rasa darah yang mengandung zat besi. Selain itu, rasa darah bebek juga sama sekali tak seperti bebek.
Darah bebek yang padat terasa seperti daging hewan yang sama sekali berbeda dengan rasa daging ayam atau sapi. Namun kaldu sup ini memberikan campuran rasa yang membuat darah bebek terasa spesial dan unik.
Sup darah bebek bisa ditemukan di restoran atau pinggir jalan di Nanjing. Tempat terbaik untuk mencobanya adalah di dekat Fuzimiao (Kuil Confucius). Makanan ini dijual dengan harga sekitar lima sampai 10 Yuan (atau sekitar Rp 8.700 - Rp 16.000). Mau mencobanya?
Sumber: merdeka.com