SELAMAT DATANG DI BLOG SERBA FAKTA

4 Tokoh Partai Demokrat Kompak Terjerat Kasus

Berita penetapan tersangka kasus suap wisma atlet Anas Urbaningrum oleh KPK sangat mengejutkan publik karena dari awal sudah mengelak dari tuduhan Nazarudin terkait Hambalang. Partai berlambang mercy ini semakin lama menunjukkan citra buruk saja di mata masyarakat orang-orangnya. Dari waktu ke waktu banyak tokoh yang tersandung kasus korupsi maupun suap yang melibatkan orang-orang penting.

Lalu masih percaya masyarakat terhadap partai ini yang sudah 2 periode menjadi partai penguasa, dengan munculnya kasus yang menimpa orang-orang partai maka akan semakin kandas di persainagan pemilu nanti. Ya sudah biarlah urusan negara biar pemerintah saja, mau dibawa kemana bangsa ini jika orang-orang penguasa hanya mementingkan diri sendiri. 

Informasi ini hanya memberikan contoh pelajaran bagi kita bahwa yang terjadi secara fakta adalah seperti ini kenyataannya. Berikut beberapa orang yang tersandung kasus korupsi dalam satu partai, benar-benar sangat kompak dan patut diacungi jempol.

1. Muhammad Nazaruddin

Muhammad Nazaruddin (lahir di Bangun, 26 Agustus 1978; umur 34 tahun) merupakan seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Demokrat dengan Daerah Pemilihan Jawa Timur IV. 

Setelah menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat pada tahun 2010, pada tahun 2011 Komisi Pemberantasan Korupsi menjadikannya tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26. Nazaruddin ditengarai meninggalkan Indonesia sebelum statusnya menjadi tersangka dan menyatakan melalui media massa bahwa sejumlah pejabat lain juga terlibat dalam kasus suap tersebut, hingga akhirnya ia tertangkap di Cartagena de Indias, Kolombia.
Muhammad Nazaruddin

 2. Angelina Patricia Pingkan Sondakh

Angelina Sondakh
Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau dipanggil Angie (lahir di Australia, 28 Desember 1977; umur 35 tahun) adalah artis dan politisi Indonesia. Ia menjadi tersangka kasus korupsi dan suap terkati pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet Palembang korupsi dan politikus Indonesia. 

Ia mulai dikenal setelah terpilih menjadi pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia 2001. Selanjutnya, ia terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai Anggota DPR Republik Indonesia periode 2004–2009 dan 2009–2014 dari Partai Demokrat. Pada tahun 2012, ia menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan sejumlah politikus Indonesia lainnya.







3. Andi Alifian Mallarangeng

Andi Alifian Mallarangeng
Andi Alifian Mallarangeng (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963; umur 49 tahun) adalah seorang pengamat politik Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 7 Desember 2012, ia resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus proyek pusat olahraga Hambalang Bogor, Jawa Barat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .

4. Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum (lahir di Blitar, Jawa Timur, 15 Juli 1969; umur 43 tahun) adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Terpilih pada usia 40 tahun menjadikannya salah seorang ketua partai termuda di Indonesia. Sebelumnya ia menjalankan tugas sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah DPP Partai Demokrat dan Ketua Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat. 

Anas terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII (Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung dengan meraih suara terbanyak. Sejak terpilih menjadi ketua partai, ia mengundurkan diri dari jabatannya di DPR.

Kini Anas telah ditetapkan tersangka dalam kasus suap proyek wisma atlet atau hambalang, akankah partai ini akan bertahan dan berjaya lagi. Negara sangat membutuhakan orang yang menjadi penyelamat negara bukan menjadi pengkhianat bangsa dengan mengeruk kekayaan negara.