Rasa Sakit Saat Bercinta |
Hubungan sexsual adalah bagian penting dalam hubungan lantaran kegiatan ini menjadi salah
satu kunci keharmonisan pasangan suami-istri. Kalau pria dapat dengan
mudah menikmati seks, beda halnya dengan wanita yang kerap tak menikmati
karena munculnya rasa sakit saat penetrasi.
Penyebabnya, bisa karena
faktor kesehatan organ intim yang sifatnya sementara, hingga munculnya
gangguan ginekologi. Berikut beberapa penyebab munculnya rasa sakit pada
wanita saat berhubungan intim atau dyspareunia.
Saat tidak mood untuk bercinta, gairah pun tak muncul dan hal ini mempengaruhi banyak atau sedikitnya cairan lubrikasi Anda. Ketika tidak bergairah, cairan lubrikasi pun bisa berkurang sehingga bercinta terasa sakit. Bagaimana mengatasinya?
Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, cairan lubrikasi ini diproduksi wanita ketika mereka mendapat rangsangan seksual baik berupa rangsangan visual, suara maupun langsung pada tubuhnya. Cairan ini perlu diproduksi sebagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual.
Banyak atau sedikitnya cairan lubrikasi ini tentunya dipengaruhi berbagai hal. Kalau Anda tidak mood untuk bercinta karena banyak hal yang mengganggu pikiran, tentunya cairan lubrikasi pun berkurang produksinya.
Penyebab lainnya produksi cairan lubrikasi sedikit sehingga bercinta terasa sakit adalah situasi atau tempat melakukan hubungan dengan suami. Jika situasi atau ruangan tidak mendukung ditambah tubuh yang lelah tentunya libido pun menurun.
Hal lainnya yang bisa membuat Anda kurang bergairah sehingga mempengaruhi cairan lubrikasi adalah obat-obatan seperti alat kontrasepsi hormonal (pil dan suntik). Kontrasepsi tersebut dapat mengubah kekentalan cairan lubrikasi sehingga terkesan lebih kering.
Bagaimana agar cairan lubrikasi kembali normal sehingga bercinta tidak terasa menyakitkan? Tentunya langkah paling penting adalah membangun mood untuk bercinta, ciptakan suasana nyaman dan foreplay yang cukup. Minta suami untuk sedikit bersabar. Jika semua cara sudah dicoba dan belum berhasil, Anda bisa menggunakan cairan lubrikasi tambahan yang dapat dibeli di apotek. Pastikan cairan lubrikasi yang Anda beli berbahan dasar gel, tidak berbau dan tidak berwarna untuk mencegah terjadinya alergi ataupun iritasi.
Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, cairan lubrikasi ini diproduksi wanita ketika mereka mendapat rangsangan seksual baik berupa rangsangan visual, suara maupun langsung pada tubuhnya. Cairan ini perlu diproduksi sebagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual.
Banyak atau sedikitnya cairan lubrikasi ini tentunya dipengaruhi berbagai hal. Kalau Anda tidak mood untuk bercinta karena banyak hal yang mengganggu pikiran, tentunya cairan lubrikasi pun berkurang produksinya.
Penyebab lainnya produksi cairan lubrikasi sedikit sehingga bercinta terasa sakit adalah situasi atau tempat melakukan hubungan dengan suami. Jika situasi atau ruangan tidak mendukung ditambah tubuh yang lelah tentunya libido pun menurun.
Hal lainnya yang bisa membuat Anda kurang bergairah sehingga mempengaruhi cairan lubrikasi adalah obat-obatan seperti alat kontrasepsi hormonal (pil dan suntik). Kontrasepsi tersebut dapat mengubah kekentalan cairan lubrikasi sehingga terkesan lebih kering.
Bagaimana agar cairan lubrikasi kembali normal sehingga bercinta tidak terasa menyakitkan? Tentunya langkah paling penting adalah membangun mood untuk bercinta, ciptakan suasana nyaman dan foreplay yang cukup. Minta suami untuk sedikit bersabar. Jika semua cara sudah dicoba dan belum berhasil, Anda bisa menggunakan cairan lubrikasi tambahan yang dapat dibeli di apotek. Pastikan cairan lubrikasi yang Anda beli berbahan dasar gel, tidak berbau dan tidak berwarna untuk mencegah terjadinya alergi ataupun iritasi.