Berbeda dengan sunat atau khitan pada laki-laki yang jelas
mendatangkan manfaat, antara lain mencegah terjadinya infeksi dan
kanker, khitan perempuan sama sekali tidak memiliki manfaat kesehatan;
yang ada justru membahayakan dan dapat berisiko kematian. Khitan bagi
perempuan tidak ada manfaatnya sama sekali. Karena itu, fakultas
kedokteran tidak ada yang mengajarkan khitan untuk wanita.
Kecil atau
tidaknya tindakan yang dilakukan, karena berada dalam area sensitif
wanita, hal itu dinilai sangat berbahaya. Mulai dari pembedahan sampai
anastesi, yang paling parah dari khitan bisa menimbulkan kematian, kata
dr Artha Budi Susila Duarsa, M Kes, dari Lembaga Studi Kependudukan dan
Gender Universitas YARSI.
Sunat Perempuan |
Karena klitoris memainkan peran penting dalam meningkatkan
kenikmatan seksual seorang perempuan. Selain itu, melalui klitoris,
ekskresi kelenjar dapat terjadi di sekitar vagina, tambah dr Artha. Menghilangkan klitoris akan menurunkan kepekaan perempuan terhadap
rangsangan seksual. Klitoris juga berefek pada lubrikasi vagina.
Semakin
banyak lubrikasi pada vagina, perempuan akan semakin siap ketika penis
dimasukkan. Jika tidak ada klitoris, maka vagina akan kering dan
masuknya penis akan menyebabkan rasa sakit pada vagina sehingga timbul
ketakutan pada perempuan untuk melakukan hubungan badan berikutnya,”
kata dr Artha.
Hal yang sama juga terjadi jika yang dilakukan adalah infibulasi.
Labia minora (kulit luar) juga dipenuhi dengan saraf yang membuat bagian
ini sensitif terhadap rangsangan seksual. Seperti klitoris, memotong
labia minora juga akan membuat perempuan kurang peka terhadap stimulasi
seksual. Semuanya ini menyulitkan perempuan untuk mencapai orgasme. Menjahit
mulut vagina akan menghambat masuknya penis. Rasa sakit yang dialami
perempuan akan mengerikan dan jika penis berhasil melakukan penetrasi,
akan menyebabkan pendarahan, kata dr Artha.
WHO telah memperingatkan tentang timbulnya peningkatan risiko
kematian ibu dan bayi pada wanita yang disunat. Hal ini berdasarkan pada
penelitian yang dilakukan pada wanita yang pernah disunat di enam
Negara Afrika, yaitu didapatkan hasil bahwa 30% lebih banyak yang harus
section caesaria, 66% lebih banyak bayi lahir yang harus diresusitasi,
dan 50% lebih banyak anak meninggal dalam kandungan maupun lahir mati
dibandingkan pada wanita yang tidak sunat.
Enam dampak jangka pendek khitan pada perempuan mengalami:
1. Perdarahan yang mengakibatkan shock atau kematian;
2. Infeksi pada seluruh organ panggul yang mengarah pada sepsis;
3. Tetanus yang menyebabkan kematian;
4. Gangrene yang dapat menyebabkan kematian;
5. Sakit kepala yang luar biasa mengakibatkan shock;
6. Retensi urine karena pembengkakan dan sumbatan pada uretra.
Tujuh Dampak jangka panjang adalah:
1. Rasa sakit
berkepanjangan pada saat berhubungan seks;
2. Penis tidak dapat masuk
dalam vagina sehingga memerlukan tindakan operasi;
3. Disfungsi
seksual (tidak dapat mencapai orgasme pada saat berhubungan seks);
4.
Disfungsi haid yang mengakibatkanhematocolpos (akumulasi darah haid dalam vagina), hematometra (akumulasi darh haid dalam rahim), dan hematosalpinx (akumulasi
darah haid dalam saluran tuba);
5. Infeksi saluran kemih kronis;
6.
Inkontinensi urine (tidak dapat menahan kencing); dan
7. Bisa terjadi
abses, kista dermoid, dan keloid (jaringan parut mengeras).
Sumber: http://madib.blog.unair.ac.id/ethnography-of-madura/tradisi-sunat-perempuan-di-madura/