Bunuh Diri Kejam |
Mati, bagi beberapa orang dijadikan pilihan untuk membebaskan diri dari
jerat kemiskinan. Tidak jarang pula orang tua turut menghabisi nyawa
anaknya agar lepas dari tekanan hidup di dunia.
Agar bunuh diri tidak terus terjadi, orang-orang yang tengah frustasi perlu mendapat perhatian dari orang-orang di sekelilingnya. Di beberapa kasus, orang-orang yang akan bunuh diri terkadang 'memberi petunjuk' dengan perilaku ganjil.
Agar bunuh diri tidak terus terjadi, orang-orang yang tengah frustasi perlu mendapat perhatian dari orang-orang di sekelilingnya. Di beberapa kasus, orang-orang yang akan bunuh diri terkadang 'memberi petunjuk' dengan perilaku ganjil.
Kisah berikut tidak patut dicontoh oleh para orang tua dalam mendidik anak, seharusnya orang tua bisa mendidik anak hingga bisa mandiri bukan malah dibunuh sehingga hanya mati konyol. Berikut beberapa kisah tragis bunuh diri yang dilakukan oleh ibu dengan mengajak anaknya, berdasarkan catatan detikcom:
1. Ibu Ajak Anaknya Bakar Diri di Klaten
Khoir Umi Latifah (25), warga Buyengan, Klaten, Jawa Tengah, nekat mengajak dua anaknya yang masih balita bakar diri. Umi yang bekerja sebagai penjaga rumah kos tewas, sedangkan kedua anaknya bisa diselamatkan meski mengalami sejumlah luka bakar.
Peristiwa ini terjadi pada Agustus 2010 lalu di kamar mandi dalam kos. Polisi menduga Umi Latifah depresi dan tidak kuat menanggung himpitan ekonomi yang membelit rumah tangganya. Dugaan tersebut berdasarkan surat yang ditulis Umi untuk suaminya, Slamet.
'Mas aku njileh duit Mbak Turiyah Rp 20.000, sok nek duwe duit, tolong dibalekno yo (mas aku meminjam uang kepada Mbak Turiyah Rp 20.000. Besok kalau punya uang, tolong dikembalikan ya)', demikian bunyi surat Umi.
2. Ibu di Lumajang Ajak 2 Anak Tenggak Racun Tikus
Utang yang menumpuk membuat seorang ibu asal Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Lumajang, Jawa Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun tikus bentuk bubuk. Dia mengajak kedua anaknya untuk menenggak racun yang sama.
Perempuan bernama Reni Yuliana ini meminum 10 bungkus racun tikus dalam bentuk bubuk. Dia juga meminumkan racun yang sama dalam takaran sendok kepada Feby dan Rara, dua buah hatinya.
Saat ketiganya kejang dan mulut berbusa, datanglah si anak sulung yang baru pulang sekolah, Pegy. Akhirnya mereka dilarikan ke RS untuk mendapat pertolongan.
Peristiwa ini terjadi pada Agustus 2010.
3. Ibu Tenggelamkan Anak lalu Potong Urat Nadinya Sendiri
Himpitan ekonomi dan karena mendapat perilaku kasar dari suaminya membuat Erawati (42) tega menenggelamkan anak bungsunya yang berumur 4 tahun, Andika, ke sungai hingga tewas. Setelah itu, ia memotong urat nadinya.
Kamis tengah malam (1/3/2012) Erawati meninggalkan rumahnya di Kampung Cigeber, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ia pergi sambil menggendong anaknya yang tengah tertidur lelap. Sempat ada tetangga yang melihatnya, namun tak sempat bertanya.
Keesokan paginya, warga menemukan mayat keduanya di sungai kecil yang berada di Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang. TKP berada sekitar 300 meter dari rumah Erawati.
Dari hasil penyelidikan kepolisian, Erawati menenggelamkan anaknya yang tengah tertidur ke sungai kecil selebar 1 meter dengan kedalaman selutut itu. Setelah memastikan anaknya tewas, ia memotong urat nadi lengan kirinya hingga akhirnya tewas.
4. Ibu di Surabaya Ajak 2 Anaknya Minum Racun Tikus
Racun tikus lagi-lagi tidak digunakan sesuai peruntukannya. Ratna yang tinggal kamar kos di Jemur Wonosari gang Modin, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (23/3/2012) nekat meminum racun tikus bersama anaknya.
Mulanya Ratna memaksa dua anaknya meminum racun tikus yang telah dilarutkannya ke dalam air putih di dalam sebuah gelas bening. Setelah anaknya, giliran dia yang menenggak air racun itu.
Sambil menunggu ajal, Ratna melihat anaknya muntah-muntah akibat efek racun. Dari situlah kesadaran Ratna bangkit. Merasa kasihan dan tak tega melihat anaknya muntah, Ratna yang sempoyongan berlari ke kamar sebelah dan meminta pertolongan.
Ratna diduga nekat bunuh diri lantaran frustasi karena persoalan ekonomi yang menghimpitnya.
5. Gendong Anak, Ibu Menceburkan Diri ke Sungai Cisadane
Markiyah (30) nekat bunuh diri bersama anak balita dalam gendongannya. Nyawa keduanya melayang ditelan arus deras Sungai Cisadane, Bogor Tengah, Jawa Barat.
"Si ibu ini, Markiyah, menggendong anak yang umurnya sekitar 2 tahun tadi pukul 05.00 WIB subuh menghampiri jembatan Sungai Cisadane, Kampung Puloempang, Kelurahan Saledang. Dia lalu menceburkan diri," ujar Kapolsek Bogor Tengah, AKP Victor, saat dihubungi detikcom, Rabu (4/7/2012).
Polisi menduga Markiyah bunuh diri karena tekanan hidup. "Suaminya lama nggak pulang-pulang. Ibu itu dan anak-anaknya juga baru sebulan tinggal di rumah itu. Rumahnya sederhana sekali tidak ada apa-apanya. Kata tetangga, bapaknya ada di Sukabumi," tutur Victor.
Jenazah ibu dan anaknya rencananya akan dikebumikan oleh warga setempat. Sedangkan anak Markiyah lainnya yang berusia 6 tahun akan dirawat oleh warga.