Ibukota Pindah |
Datangnya musibah banjir yang menerjang Jakarta selama sepekan
terakhir ini, timbul wacana pemindahan Ibu Kota muncul kembali. Ini memang
bukan isu baru sejak Presiden Soekarno memimpin negara ini, wacana
pemindahan Ibu Kota sudah sudah digagas.
Ini karena Jakarta sebagai Ibu Kota
negara dan pusat pemerintahan kondisinya sudah kronis, tidak hanya
banjir tapi kemacetan dan kesemrawutan terus menghantui wajah Ibu Kota. Banyaknya gedung baru menambah sempitnya lahan Jakarta karena banyak bangunan berdiri sebagai pusat pemerintahan dan bisnis.
Pemindahan Ibu Kota memang tidak
bisa langsung menyelesaikan masalah dan tidak bisa dianggap ringan,
tetapi dapat dijadikan solusi keluar guna mempermudah pembenahan Jakarta dimasa depan . Kesusahan menata Jakarta, ditambah dengan sulitnya
memindahkan masyarakat di bantaran kali, menjadi pekerjaan utama
dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Gubernur baru.
Kembali pada masalah wacana pemindahan ibu kota sebenarnya juga sudah lama direncanakan oleh pemimpin kita dulu. Namun karena apa hingga sekarang belum terealisasikan, baru ada wacana setelah adanya banjir yang membuat lumpuh Jakarta.
Alasan sekarang untuk pemindahan ibu kota adalah banjir yang semakin tahun melanda ibu kota makin parah, seperti yang dituturkan Pak Gubernur bahwa pemindahan Ibu kota jika itu merupakan solusi terakhir. Artinya apa??Bahwa banjir yang semakin parah dengan dibarengi banjir kiriman dari Bogor akan menambah lumpuh. Hal itu jika banjir sudah tidak bisa diatasi maka tidak ada jalan lain ibukota harus pindah.
Dengan demikian bahwa faktor alasan untuk pemindahan ibu kota adalah banjir yang setiap tahun datang tanpa diduga-duga. Beda dengan ketika ibukota pindah ke yogya karena faktor keamanan dari penjajah sehingga pada waktu itu tidak pernah dan tidak terpikir banjir.
Pemindahan ibu kota membutuhkan waktu jangka panjang dan biaya cukup banyak maka perlu dipersiapkan dari awal dan dikaji hingga matang. Yang menjadi pertanyaan kita adalah kemana ibu kota akan pindah??? kita tunggu para pemimpin kita jika ini menjadi solusi terbaik dan solusi terakhir.